Matakuliah di Program Studi Ilmu Teologi

Dalam mata kuliah ini mahasiswa meningkatkan penguasaan membaca artikel jurnal teologis berbahasa Inggris dengan menerapkan strategi dan teknik membaca seperti graphic organizer dan organizational markers/signal words. Pembahasan teks dilakukan secara klasikal maupun individual, dengan memanfaatkan dinamika kelompok dan peer review. Pada akhir kuliah ini mahasiswa mampu mempresentasikan dan menulis ringkasan isi artikel yang sistematis dalam jurnal Teologi berbahasa Inggris tanpa bantuan Artificial Intelligence (AI) melainkan dengan memanfaatkan penguasaan teknik membaca, graphic organizer, dan organizational markers/signal words yang telah dipelajari. 

 
 
 

Dalam mata kuliah ini mahasiswa berlatih mengaplikasikan teknik membaca yang telah dipelajari semester sebelumnya guna

memahami teks umum dan teks teologis berbahasa Inggris dengan mengidentifikasi main idea dan supporting details; menjelaskan

kaitan gagasan dalam teks; dan membuat parafrase isi teks.

Kegiatan membaca teks dilakukan di dalam maupun di luar kelas dalam bentuk penugasan yang hasilnya didiskusikan dan

dipresentasikan. Mahasiswa juga difasilitasi untuk membuat Personal Journal sebagai responnya terhadap teks dalam kegiatan postreading.

Pada akhir kuliah ini, mahasiswa akan mampu mendemonstrasikan minimal 60% pemahamannya terhadap teks umum dan teks

teologis berbahasa Inggris dengan penguasaan tekik membaca yang tepat.

Kelas yang merupakan kelanjutan Integrated Reading ini bertujuan mempertajam ketrampilan  membaca teks  berbahasa lnggris dengan mempraktekkan teknik pre-, while-dan post-reading  yang relevan.  Mahasiswa mempraktekkan teknik membaca yang telah dipelajari dalam IR, yakni Scanning,Skimming, SQ3R, KWL, dan DRTA. Namun, di kelas IET ini mahasiswa akan fokus mengembangkan kemampuan outlining dan summarizing melalui IdentifyingTopic, Main Idea and Supporting Detail serta mempelajari Reading Strategy on Using transition signals to Identify Connection of ideas.

Kuliah ini menggunakan metode pembelajaran flipped learning, di mana mahasiswa mempelajari materi terlebih dahulu sebelum pertemuan kelas demi efektivitas pertemuan tersebut. Dalam kondisi pembelajaran blended semester inipertemuan kelas dilaksanakan secara sinkronis luring sesuai jadwal untuk diskusi mahasiswa dan dosen, serta untuk interaksi antar mahasiswa secara terstruktur. Dalam moda daring asinkronis, mahasiswa  melakukan kegiatan membaca secara mandiri,  melakukan diskusi dengan dosen  dan/atau mahasiswa lain, serta melakukan kerja kelompok untuk mempersiapkan presentasi dan mengerjakan projek. Pada IET jenis teks ada 2 macam (genre), yakni teks yang  bersinggungan dengan bidang studi teologi dan teks  yang lebih ditujukan untuk mengembangkan  karakter mahasiswa. 

Pada akhir semester,  mahasiswa akan mampu  mempresentasikan  minimal 60% pemahamannya terhadap teks berbahasa lnggris melalui outlining dan summarizing dengan tepat.

Materi

Kelas yang merupakan kelanjutan Integrated Reading ini bertujuan mempertajam ketrampilan membaca teks berbahasa lnggris dengan mempraktekkan teknik pre-, while-dan post-reading yang relevan. Mahasiswa mempraktekkan teknik membaca yang telah dipelajari dalam IR, yakni Scanning, Skimming, SQ3R, KWL, dan DRTA. Namun, di kelas IET ini mahasiswa akan fokus mengembangkan kemampuan outlining dan summarizing melalui Identifying Topic, Main Idea and Supporting Detail serta mempelajari Reading Strategy on Using transition signals to Identify Connection of ideas.

Kuliah ini menggunakan metode pembelajaran flipped learning, di mana mahasiswa mempelajari materi terlebih dahulu sebelum pertemuan kelas demi efektivitas pertemuan tersebut. Dalam kondisi pembelajaran daring, pertemuan kelas dilaksanakan menggunakan moda sinkronus (sesuai jadwal) melalui Zoom untuk diskusi mahasiswa dan dosen, serta untuk interaksi antar mahasiswa secara terstruktur dengan fasilitas Breakout Room. Dalam moda asinkronus (di luar kelas), mahasiswa melakukan kegiatan membaca secara mandiri, melakukan diskusi dengan dosen dan/atau mahasiswa lain, serta melakukan kerja kelompok untuk mempersiapkan presentasi. 

Pada akhir semester, mahasiswa akan mampu mempresentasikan minimal 60% pemahamannya terhadap teks berbahasa lnggris melalui outlining dan summarizing dengan tepat.

Dalam perkuliahan peserta dilatih memanfaatkan kerangka teori konseling krisis menurut David K Switzer dalam menyikapi kasus-kasus pastoral yang ada di jemaat, diantaranya krisis akibat sakit, kematian, perceraian, kekerasan seksual dan bencana. Selain itu, kepada mahasiswa juga akan diperkenalkan bagaimana memelihara dirinya ditengah kasus-kasus krisis yang dialaminya